Fungsi manajerial meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Target utama supervisi manajerial adalah meningkatkan kepastian bahwa seluruh proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program di sekolah mengarah pada tujuan yang yang sekolah harapkan. Meningkatkan kepastian bahwa perecanaan, pelaksanaan program, dan evaluasi dijamin dapat mencapai kriteria target.
Dalam manajemen mutu peroses penjaminan itu mendapat tempat khusus sehingga siklus kegiatan tidak dalam tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, melainkan dalam empat tahap. Ada pun pentahapa kegiatan digambarkan oleh Prof. Deming dalam empat tahap seperti terlihat dalam gambar yang terdiri atas perencanaan (plan), pelaksanaan (do), pemantauan (check), dan tindak lanjut (act). Siklus yang dirumuskan Demming itu populer disebut siklus PDCA.
Fungsi supervisi merupakan fungsi untuk memantau proses kegiatan dan hasil kegiatan, mengukur apakah proses kegiatan memenuhi standar prosedur yang telah ditetapkan atau tidak, mengukur apakah hasil yang dicapai memenuhi kriteria mutu atau tidak.
Siklus PDCA bisa dapat diterapkan dalam menerapkan delapan standar nasional pendidikan karena hakekat menerapkan standar itu meningkatkan mutu proses kegiatan dan hasil kegiatan. Misalnya, dalam peningkatan standar isi, memantau proses dan hasil pembelajaran, penilaian, peningkatan kinerja guru, peningkatan kinerja kepala sekolah. Yang memiliki kewenangan untuk memantau pembelajaran di sekolah harus orang yang memiliki kaahlian untuk mengukur keberhasilan. Tugas dan kewenangan itu menjadi tuga kepala sekolah dan pengawas.
Dalam pelaksanaan supervisi manajerial tugas utama pengawas perlu mempersiapkan perencanaan yang meliputi tujuan, indikator pemenuhan standar, target pemenuhan standar dan alat ukur atau instrumen. Dalam pelaksanaan kegiatan supervisi manajerial pengawas melakukan observsi, wawancara, memberikan angket, atau studi dokumen.
Potret keadaan nyata selanjutnya direkam dalam istrumen yang telah disiapkan dan dicatat dalam dokumen catatan. Hasil potret selanjutnya diolah, dianalisis, ditafsirkan, dan disimpulkan. Melalui langkah itu pengawas dapat menetapkan seberapa banyak target yang tercapai dan seberapa banyak pula target yang belum tercapai.
Jadi supervisi manjerial pada hakekatnya merupkan proses untuk memantau kinerja sekolah dalam mewujudkan target pada setiap indikator pencapaian visi dan misi sekolah. Pengawas membantu memotivasi sekolah untuk meraih keunggulan yang paling mungkin.
Untuk membantu mempermudah pelaksanaan tugas ini, GP menyajikan beberapa perangkat administrasi dan instrumen pelaksanaan tugas supervisi manajerial.
- Model Rencana Pelaksanaan Supervisi Manajerial (2850)
- Rencana Pelaksanaan Supervisi Manajerial Model 2 (1898)
- Instrumen Supervisi Manajerial Pemenuhan Delapan SNP (3796)
- Instrumen Supervisi Manajerial (Pengelolaan) Sekolah (3364)
Monggo lah dipun pirsani .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar